Aku adalah salah satu santri ikhwan angkatan ke-3 yang mengikuti program karantina Hafizh Qur'an 6 bulan
.Aku ingin menjadi diantara orang-orang yang senantiasa bersama Al-Qur'an dan berperan untuk melahirkan generasi Qur’ani. Pun di Akhirat nanti, sebagaimana janji Allah bahwa Ahlul Qur'an akan diberikan keutamaan untuk menyelamatkan 70 orang dari siksa Neraka. Wallahu a'lam.”, jawabnya dengan lantang.
Awalnya Aku kurang yakin bisa menyelesaikan hafalan, dalam hati terbersit ‘Bisa nggak ya menghafal 30 juz?’. Namun Aku menguatkan hati, Insyaallah Aku pasti bisa! Maka Akupun terus berdoa, berusaha dan meminta petunjuk kepada Allah. Alhamdulillah Allah memberikan semua yang kubutuhkan, termasuk perkara menghafal 30 Juz ini. Maka bersabarlah atas permohonan dan berusaha keras untuk harapan adalah kunci utama dalam perjalanan menuju menyelesaikan hafalan.
Awalnya Aku melihat poster HAQIN terpampang di asrama pondok tempat Saya sekolah, lalu Aku berdoa dan terus berdoa agar bisa diterima di HAQIN. Awalnya Aku ragu, karena bacaanku kurang baik dan hafalan Qur'anku pun masih sedikit, tapi Aku terus berdoa dan berusaha memperbaiki bacaan dan mempersiapkan hafalan, Alhamdulillah Aku diterima di HAQIN. Maka, mintalah segala sesuatu hanya kepada Allah Subahanahu Wata'ala.
Aku pernah merasa ragu untuk menghafal Al-Qur'an, karena diriku merasa jauh kemampuannya dari teman-teman. Tapi berkat semangat mereka yang terus mendukung dan menyemangatiku, Alhamdulillah perasaan-perasaan ragu itu kian hari berkurang dan berganti menjadi lecutan semangat agar semakin kencang berlari mencapai tujuan.
Aku juga pernah merasa takut ketika sampai setoranku di Juz 30, Aku takut dengan godaan sulitnya menjaga hafalan. Namun akhirnya Aku menyelesaikan setoran hafalan di HAQIN pada hari Selasa, 28 Mei 2019 M atau bertepatan tangga 23 Ramadan 1440 H.
Menghafal Al-Qur'an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah, Mestinya kita betah, bukan ingin buru buru keluar, Menghafal tak hafal hafal adalah cara Allah memuaskan kita menikmati taman itu. Maka nikmatilah.
Jangan Tertipu Dengan Kehidupan Di Dunia.
Aku selalu mengingatkan diri ini akan pentingnya memikirkan akhirat, ibadah dan taat pada Allah. Dunia adalah permainan, maka jangan sampai kita terpedaya oleh kehidupan didalamnya. Allah telah menyampaikan dalam firman-Nya di QS. Fathir: 5 yang artinya,
"Maka janganlah sekali kali engkau membiarkan kehidupan dunia ini memperdayakanmu."
***
Yudistira Mulyadi
Labuan Batu
Ketika mentari mulai turun ke peraduan, indah langit merona senja, semilir angin sepoi bertiup melengkapi suasana syahdu di sebuah…
Aku adalah salah satu santri ikhwan angkatan ke-3 yang mengikuti program karantina Hafizh Qur'an 6 bulan . Aku ingin menjadi diantara orang...
"Saya ingin dicintai Allah, dan Allah memberi Saya jalan untuk mencintai-Nya dengan menjadi seorang Hafizh Al-Qur'an..." Meski bingung…
"Saya ingin dicintai Allah, dan Allah memberi Saya jalan untuk mencintai-Nya dengan menjadi seorang Hafizh Al-Qur'an..." Meski bingung…
Ini adalah sebuah perjalanan kehidupan para santri untuk ikut bersusah payah mendapatkan ilmu serta hal-hal yang nanti tidak terlupakan. Yang terpenting yakni apa yang kita lakukan hari ini akan kita petik di masa mendatang.
Jadi jika hari ini kita melakukan hal-hal yang terasa berat dan menyusahkan ingatlah ini hanya sementara. Insya Allah hasilnya akan kita peroleh suatu saat nanti dan jadikanlah ini sebagai motivasi kita untuk senantiasa bersemangat dalam melakukan apapun.
Ir. Arief Musta'in, MBA
Owner & Pengawas Yayasan Pondok An-Najah
Ayo bergabung bersama kami di Pondok An Najah Insya Allah kamu akan menjadi anak muda yang Hafal Qur'an, jago IT dan pinter berwirausaha. Dapat rezeki, bisa ke Korea!!!
Ustadz Razas MS
Pembina Yayasan Pondok An Najah
AI Website Builder